Selasa, 21 Oktober 2014

Produksi Plastik

Plastik merupakan istilah umum untuk Polimer, material yang terdiri dari rantai panjang karbon dan elemen-elemen lain yang mudah dibuat menjadi berbagai bentuk dan ukuran. Plastik dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk secara sambung-menyambung bahan-bahan dasar plastik yang disebut monomer.
Plastik juga mengandung zat nonplastik yang disebut aditif. Zat aditif diperlukan untuk memperbaiki sifat plastik itu sendiri. Bahan aditif tersebut berupa zat-zat dengan berat molekul rendah, diantaranya berfungsi sebagai pewarna, antioksidan, penyerap sinar ul-traviolet, antilekat, dan masih banyak lagi.
               Plastik juga mempunyai banyak jenis.  Secara umum plastik dikategorikan menjadi dua kelompok yaitu :
1. Thermo Halus:
Thermo halus adalah plastik yang mempunyai sifat apabila dipanaskan ia akan menjadi halus. Jenis plastik ini sering kita gunakan karena sifat plastik ini mudah dibentuk sesuai keinginan kita.
2. Thermo Kasar:
Thermo kasar adalah plastik yamg mempunyai sifat jika dipanaskan ia akan menjadi keras dan tidak akan menjadi lunak. Jenis plastik ini sering digunakan pada industri-industri besar dan juga digunakan pada pesawat ruang  angkasa.
Selain pengelompokan seperti di atas, plastik secara komersial dikenal dengan berbagai macam nama. Penamaan tersebut dibuat berdasarkan bahan penyusunnya. Berikut adalah jenisnya:


a. Polyetheen (PE).
b. Poly Vinyl Chlorida (PVC).
c. Poly Propylen (PP)
d. Poly Methil Meth Acrylaat (PMMA)
e. Acrylonitrit butadieen Styreen (ABS).
f. Poly Amide (PA).
g. Polyester (Cairan pengeras dan perapat).
h. Poly Ethen Three (PET)


Masing-masing jenis plastik di atas mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Berikut beberapa karakteristik jenis-jenis plastik.
1.            Polyetheen lunak : Bersifat mengambang di air, mudah dibentuk, jika dibakar terjadi tetesan api, asap warna hitam dan bau seperti lilin.
2.        Poly Methil Meth Acrylaat (PMMA) : Bersifat tenggelam di air, mudah terbakar, kalau dibakar terjadi percikan api, bau sedikit manis, dan nyala api kuning kebiru-biruan.
3.            Polystreen (PS) : Bersifat tenggelam di air, mudah terbakar, asap tebal, dan nyala api oranye kekuningan.
4.       Poly Vynil Chlorida (PVC) lunak : Bersifat tenggelam di air, relatif sulit dibakar, bau menyengat dan menusuk (keasam-asaman),  dan mudah dibentuk.
5.       Poly Vynil Chlorida (PVC) keras: Bersifat tenggelam di air, relatif sulit dibakar, bau menyengat dan menusuk (keasam-asaman), dan susah dibentuk.
Setelah mengetahui pengertian plastik dan jenis – jenisnya, sekarang akan dijelaskan tentang cara pembuatan kantong plastik.
1.    Kantong Plastik HD / Plastik Kresek menggunakan bahan baku utama HDPE (High Density Polyethylene). HDPE adalah hasil polimerisasi dari etilena yang mempunyai densitas 0.940 atau lebih besar, termasuk homo dan ko-polimer dengan α olefin yang lebih besar. Bahan produksi bisa menggunakan murni 100%, atau campuran recycle aval tergantung kualitas dan kebutuhan.
2.    Bahan kedua yang tidak kalah pentingnya adalah pewarna. Agar plastik menjadi menarik.
3.    Langkah selanjutnya yaitu mencampur bahan-bahan tersebut menggunakan mesin aduk. Jika ingin menghasilkan bahan murni, maka memakai 100% bahan murni.  Jika menginginkan kualitas sedang, maka komposisinya adalah 49% bahan murni, 49% bahan recycle, dan 2% warna.
4.    Setelah bahan tercampur dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah melumerkan bahan dan meniup bahan menjadi kantong plastik menggunakan mesin blower. Suhu ideal untuk pelumeran adalah 200 derajat celcius, namun tergantung kualitas bahan yang diaduk. Ukuran plastik dapat diatur, mulai dari tebal, lebar, dsb.
5.    Roll Plastik yang sudah jadi siap dipotong menggunakan mesin potong plastik. Panjangnya dapat diatur, mulai dari 32 cm, 40 cm, 44 cm, dsb. Ada mesin potong lebih canggih, yaitu setiap kelipatan jumlah tertentu akan langsung dilipat dan siap dimasukkan ke dalam bungkus.
6.    Hasil plastik yang telah dipotong akan membentuk persegi panjang.  Agar plastik memiliki pegangan yang bisa dibawa, dibutuhkan proses pemotongan plastik menggunakan mesin plong. Mesin ini ada yang bertipe manual dan juga otomatis. Bentuk dan ukuran dapat diatur sesuai ukuran plastik.
7.    Dalam proses produksi tersebut akan menghasilkan sisa produk. Setiap mesin akan menghasilkan sisa produk, mulai dari mesin blowing, mesin potong serta mesin plong. Sisa produk plastik ukurannya ada yang besar, tebal, dan tidak beraturan. Dibutuhkan mesin pencacah plastik untuk membantu proses penghancuran plastik supaya menjadi lebih halus dan ukurannya menjadi lebih kecil.
8.    Sisa produk plastik yang telah dihancurkan dengan mesin pencacah plastik siap diolah kembali menggunakan mesin pelet. Dapat menghasilkan biji plastik kualitas rendah, menengah, dan tinggi. Penggunaan bahan sisa produk akan mempengaruhi proses produksi selanjutnya, seperti komposisi bahan dan setting mesin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar yang baik dan sopan ^^